Header Ads

ad

Batik Warna Alam, Lebih Mahal, Aman Bagi Kesehatan




Bagi para pecinta dan kolektor batik, belum  puas rasanya bila belum  melengkapi koleksi batik dengan batik sutra warna alam. Dimana warna warni kain batik didapat dari bahan alami. Selain memiliki warna khas, kain batik ini juga dinilai lebih aman bagi tubuh pemakainya. Tak heran harga batik ini relatif lebih mahal dari batik biasa.
Batik warna alam punya daya tarik tersendiri bagi para pecintanya. Selain nyaman di pakai, batik warna alam juga aman bagi kesehatan pemakai, karena tidak menggunakan bahan pewarna kimia. Salah satu perajin batik yang mulai melirik pasar batik warna alam adalam bengkel batik tulis milik Friko, warga Jalan Mawar, Jember, Jawa Timur.
Musim kemarau seperti sekarang ini dinilai sangat menunjang proses produksi karena proses pengeringan matahari lebih sempurna.  Dibanding batik sintetis, pembuatan batik warna alam lebih rumit. Usai dikeringkan, bahan lebih dahulu dibersihkan dan dimasak menggunakan kayu bakar. Setiap satu kilogram bahan dicampur lima liter air membutuhkan waktu masak sekitar 40 menit.
Proses pewarnaan bahan alam ini juga tergolong rumit, perlu uji coba berulang kali untuk memperoleh warna kas. Meski demikian, warna warna bahan alami lebih kaya, sehingga perajin batik lebih leluasa berkarya. 
Pewarna alam untuk batik berasal dari bahan tumbuhan, akar, kulit dan batang kayu. Berbagai jenis tamanan bisa dimanfaatkan, antara lain daun alpokat, daun mangga, kulit mahoni dan akar pohon mengudu.
"Biasanya warna alam itu lebih disukai oleh konsumen-konsumen yang memang sudah mengenal batik dan batik itu sendiri dari sejak dahulu sudah menggunakan warna alam. Jadi warna alam itu sudah digunakan oleh nenek moyang kita untuk membuat batik," tutur pengrajin batik Friko.